Certified OKR Practitioner (C-OKRPâ„¢)

Menjadi Certified OKR Practitioner dari Akselerasi Indonesia dan OKR International. Sertifikasi ini diakui sebagai yang pertama dan satu-satunya akreditasi OKR yang didukung oleh ICF & HRCI. Tingkatkan keahlian Anda dengan sertifikasi yang diakui secara global dan jadilah pemimpin dalam implementasi OKR di organisasi Anda.

place

YELLO Hotel Manggarai - Jakarta
  Jl. Minangkabau Timur No.9, RT.6/RW.8, Ps. Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

calendar_month

18 - 19 Desember 2024 , 09:00 - 17:00 WIB

0 Hari
0 Jam
0 Menit
0 Detik
header-1

Agile Performance Management (APM)

Sistem manajemen kinerja tradisional sering kali dikritik karena terlalu kaku, memakan waktu, dan terfokus pada kinerja masa lalu daripada potensi masa depan. Mereka mungkin tidak efektif karena berbagai alasan seperti feedback yang jarang, fokus pada kinerja masa lalu, pendekatan satu ukuran untuk semua, kurangnya keselarasan dengan tujuan organisasi, dan fokus pada evaluasi daripada pengembangan.

Selain itu, sistem manajemen kinerja tradisional mungkin tidak efektif dalam lingkungan bisnis yang cepat dan terus berubah saat ini. Sistem manajemen kinerja yang agile, yang menekankan feedback berkelanjutan, kolaborasi, dan adaptabilitas, mungkin lebih cocok untuk mendukung kebutuhan organisasi dan karyawan saat ini.

Kelebihan Agile Performance Management

Agile Performance Management (APM) adalah pendekatan yang ditandai oleh fokusnya pada feedback yang sering, kolaborasi, dan adaptabilitas. Ini melibatkan penetapan goals, pengukuran progres, dan memberikan feedback secara berkelanjutan, daripada hanya sekali atau dua kali dalam setahun.

Sebuah sistem APM mengakui bahwa sistem manajemen kinerja tradisional seringkali menciptakan lebih banyak masalah daripada yang mereka selesaikan. Tinjauan kinerja tahunan dapat menjadi stres baik bagi karyawan maupun manajer, dan mungkin tidak memberikan informasi yang cukup bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

explore
Clear Northstar

Penetapan tujuan menggunakan OKRs dengan tujuan umum yang diselaraskan dengan tujuan dan strategi perusahaan.


data_usage
Shorter Performance Cycles

Didukung oleh pertemuan rutin, sesi coaching, dan percakapan feedforward, serta perayaan atas pencapaian.


multiple_stop
Multi-Directional Alignment

Pergeseran dari penetapan goals berjenjang menuju pendekatan dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, dan penyesuaian lintas departemen.

devices
Digi-Tech Enabled

Digitalisasi Manajemen Kinerja dengan analisis metrik kinerja dan hasil secara real-time.


local_library
Robust Learning Cycles

Pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan bisnis.


ads_click
Departure from Bell Curves

Alternatif yang lebih baik daripada pemeringkatan yang dipaksakan ( forced ranking) dan diferensiasi dalam penilaian kinerja.

Prinsip Agile Performance Management

Sistem APM dirancang untuk bersifat fleksibel, iteratif, dan responsif terhadap perubahan, dan dibangun berdasarkan seperangkat prinsip yang memandu implementasinya. Beberapa prinsip kunci dari sistem Agile Performance Management.

looks_one
Transparency

Sasaran yang jelas dan terukur yang selaras dengan strategi dan misi organisasi.

looks_two
Flexibility & Adaptability

Mengevaluasi kinerja secara berkala, bukan sekali atau dua kali dalam setahun.

looks_3
Collaborative Goal-Setting

Mengubah tujuan dan prioritas menggunakan OKRs melalui proses sosial kolaborasi.

looks_4
Feedforward Mindset

Percakapan proaktif secara rutin yang memungkinkan kesuksesan bagi tim dan karyawan.

looks_5
Psychological Safety

Budaya inklusi yang mendorong eksperimen dan pola pikir "fail-fast".


looks_6
Differential Rewards

Berdasarkan kinerja individu, keterampilan, pengalaman, dan kontribusi mereka terhadap organisasi.

Keuntungan dari Agile Performance Management

Agile Performance Management bukanlah solusi yang cocok untuk semua. Setiap organisasi memiliki keunikan tersendiri, dan apa yang berhasil untuk satu perusahaan mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Begitu pula, tidak ada dua organisasi yang mungkin mendapatkan manfaat yang sama dari menerapkan sistem manajemen kinerja agile.

Manfaat bagi CEO
  • Menjembatani kesenjangan antara strategi dan eksekusi.
  • Penyesuaian yang lebih cepat dan efektif antara tim dan tujuan.
  • Budaya kinerja tinggi & organisasi yang berorientasi pada hasil.
  • Melihat kinerja seluruh organisasi secara real-time.
  • Sistem yang fleksibel & adaptif yang sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis.
Manfaat bagi CHRO
  • Mengubah Manajemen Kinerja menjadi latihan yang lebih proaktif.
  • Penurunan jumlah karyawan yang keluar, absensi, dan peningkatan keterlibatan.
  • Mengidentifikasi, mengembangkan, mempertahankan, dan mempromosikan karyawan berpotensi tinggi.
  • Sistem penghargaan yang berbeda dan dinamis.
  • Analisis sumber daya manusia pada platform teknologi digital.
Manfaat bagi Manajer
  • Melihat kinerja tim secara real-time.
  • Kinerja tim yang lebih produktif.
  • Mengurangi beban review tahunan
  • Penyelarasan dan rasa memiliki (ownership) yang lebih baik dari anggota tim.
  • Harapan yang jelas dari anggota tim dengan menggunakan OKR.
  • Menjadi penggerak, bukan penilai kinerja.
Manfaat bagi Anggota Tim
  • Mendapat masukan secara langsung untuk meningkatkan kinerja.
  • Memahami dengan jelas tujuan dan pentingnya pekerjaan.
  • Tingkat keterbukaan yang tinggi dan pengurangan penilaian yang tidak objektif.
  • Mendapat tinjauan dan sesi coaching secara rutin.
  • Mengurangi kecemasan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tinjauan kinerja.
  • Dipersiapkan untuk sukses daripada hanya dievaluasi berdasarkan standar.
  • Meningkatkan kolaborasi dengan rekan tim daripada bersaing tanpa alasan yang jelas.